loader

Menyesal, Pelaku Pembunuhan Minta Maaf ke Istri dan Keluarga Korban

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET.news - "Saya memohon pada kesempatan ini meminta maaf yang sedalamnya, terutama keluarga dari Yuliana, dan keluarga saya juga orang tua istri saya," katanya kepada globalplanet, Senin (18/1/2021).

Lanjut berry, dirinya tidak mengetahui kalau Yuliana merupakan seorang janda. "Saat pertama kali bertemu Yuliana, dia mengaku tidak punya suami dan berasal dari daerah Sekayu. Setelah dua hari kejadian baru tahu kalau Yuliana seorang janda mempunyai anak, saya melihat pemberitaan. Saya menyesal dan meminta maaf sedalam-dalamnya," pinta nya tertunduk lesu.

Pertemuan dengan korban, diakui pelaku berawal dari aplikasi sosial Me Chat. Dari aplikasi itu, keduanya menjalin komunikasi dan berjanji unuk bertemu.

"Saya awalnya mengirim pesan melalui Me Chat saya coba tanya berapa booking, dibalas korban Rp 700 ribu untuk 3 jam, terlalu mahal saya menawar dengan Rp 400 ribu dan ternyata korban mau, lalu dia mengajak bertemu di hotel Rio lantai 6 dengan nomor kamar 625," terang Berry.

Awal bertemu di kamar, keduanya sempat mengobrol dan menghabiskan sebatang rokok, selanjutnya melakukan hubungan intim.  

"Setelah usai melakukan satu kali hubungan, saya mau minta satu kali lagi. Akan tetapi korban tidak mau dan hendak pulang. Makanya saya kesal, karena tidak sesuai dengan perjanjian yang bebas melakukan selama 3 jam," tukas berry.

Akhirnya pertengkaran keduanya terjadi, hal itu yang membuat pelaku khilaf. "Saya awalnya tidak ada niat untuk membunuh. Saya cuma membekap mulut saja menggunakan bantal dan kemudian mengikat tangan dan kaki saja, tetapi saat saya sedang mengikat tangan dan kaki dengan pakaian, ternyata korban sudah tidak bergerak dan bernapas lagi," jelasnya.

Melihat korban tidak bernyawa lagi, pelaku gugup dan langsung menutupi tubuh korban dengan selimut. Setelah itu langsung pergi keluar hotel dengan motor pulang kerumah saya. "Saya tidak lari kemana-mana langsung pulang dan sembunyi dirumah, sempat sebelum pergi mengambil handphone korban tetapi tidak sempat di jual dan masih sama saya," terangnya.

Usai dirumah, berry mengaku merasa tidak tenang mengetahui korban meninggal. "Hendak menyerahkan diri, tetapi tidak tau caranya. Jadi, saya pasrah saja kalau ditangkap polisi. Saya juga tahu kalau pasti nanti akan tertangkap polisi. Saya sering ketakutan saat tidur didatangi sesosok arwah tetapi tidak jelas wajahnya, mungkin arwah Yuliana atau bukan," katanya.

"Kejadian ini sengaja saya sembunyikan dari keluarga saya, tidak ada satupun yang tahu saya membunuh dan sekarang semua terbuka jadi saya meminta maaf kepada semuanya," tutupnya. 

Share

Ads

Berita Pilihan

Terpopuler