loader

Pengangkutan dan Pengelolaan Sampah di Palembang Terkendala Hujan

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET.news - "Musim hujan membuat sampah susah diangkut karena alat berat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menjadi rentan ketika angkut sampah yang menyerap banyak air. Sehingga memperlambat operasional pengangkutan," ungkap Alex ketika dikonfirmasi, Rabu (25/11/2020).

Menurutnya, kondisi hujan menyebabkan genangan air di jalan, sehingga berdampak kepada keterlambatan jadwal pengangkutan sampah di titik-titik Tempat Pembuangan Sampah (TPS) dan Pasar tradisional Kota Palembang

"Biasanya cepat kalau tidak hujan, karena saat hujan dan kendaraan harus melalui genangan air, seperti kita tahu mobil kendaraan agak sulit," katanya. 

Volume sampah yang diangkut ke TPA dalam sehari bisa mengangkut 1.200 ton sampah yang didominasi sampah rumah tangga. 

Sebagai upaya menekan jumlah sampah rumah tangga dan mempercepat operasional pengangkutan selama musim hujan, pihaknya juga bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"PUPR membantu kami untuk membersihkan sampah yang sering menyumbat siring dan saluran air. Kita rutin membersihkan sampah, tapi sampah yang dibuang masyarakat terbawa air di siring dan jadi tersumbat ke parit," terangnya. 

Bukan hanya sampah rumah tangga, Alex menyebut, sejak pandemik Covid-19 sampah infeksius juga menjadi penyumbang besar. Dalam satu bulan sampah tersebut bisa mencapai 500 kilogram yang berasal dari Puskesmas yang dikelola pihak ketiga maupun rumah sakit yang ada di Palembang.

"Mudah-mudahan kondisi ini tidak menyulitkan kami, apalagi tahun depan ada perda pengolahan yang diangkut mandiri ke TPA. Semoga bisa mengurangi beban DLHK. Tahun 2025 targetnya 30 persen ada pengurangan sampah," pungkasnya. 

Share

Ads