MUBA, GLOBALPLANET - Jejak kaki harimau itu, terlihat sejak tiga hari yang lalu di belakang Kantor Pemerintah Desa. "Tadi pagi, memang ada warga yang mengaku melihat harimau," ujar Kepala Desa Tenggaro, Muksin, Rabu (29/1/2020).
Dikatakan Muksin, penampakan jejak harimau pertama kali diketahui pada Minggu (26/1/2020) lalu dimana salah satu warga yang hendak pegi ke hutan untuk menggesek kayu melihat seekor harimau tengah berjalan 300 meter dari lokasi berdiri. "Melihat itu, warga kami perlahan-lahan mundur dan melarikan diri pulang kerumah," kata dia.
Kehebohan tidak berhenti di situ saja, sambung dia, warga lainnya yang ingin menyadap karet juga melihat harimau berjalan dengan jarak 200 meter dari lokasi berdiri. "Tadi pagi, warga menemukan diduga jejak kaki Harimau yang tidak berjauhan dari kantor desa berada di semak semak belukar, yang tanahnya lembek,” kata dia.
Kondisi itu, kata dia, langsung dilaporkan pihak desa ke Polsek Keluang agar mendapat tindakan lebih lanjut. "Situasi ini audah kita laporkan ke Polsek keluang," ucap dia.
Harimau sendiri, kata dia, pernah masuk ke dalam pemukiman pada 1988 lalu dan pernah menyerang warga hingga tewas. Namun sejak saat itu, kemunculan binatang buas tersebut tidak terlihat lagi.
"Memang di belakang kantor desa dan tidak jauh dari perkampungan ada hutan rawa, di sana dulunya sama sekali tidak pernah dijamah. Namun sekarang, banyak warga gesek kayu, untuk keperluan kayu bakar dan lainya, sehingga tidak lagi terlihat seperti hutan, sebaliknya seperti rawa – rawa biasa,” beber dia.
Meski baru dugaan, pihaknya tetap mengimbau warga untuk tetap berhati-hati dalam menjalani aktivitas terutama di dalam hutan. "Jangan pergi sendiri, harus bersama teman dan kurangi aktivitas dimalam hari. Kalau menemukam hal itu segera laporkan," tandas dia.
